
Karawang, Karawanghitz — Kabupaten Karawang tengah menghadapi permasalahan kesehatan serius, di mana ribuan remaja putri terdeteksi mengalami anemia. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Karawang, sepanjang tahun 2024 terdapat 8.861 remaja putri yang mengalami kekurangan darah akibat pola makan yang tidak sehat. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Karawang, dr. Nurmala Hasanah, mengungkapkan bahwa banyak remaja lebih memilih jajan makanan cepat saji daripada mengonsumsi makanan bergizi.
“Mereka lebih suka jajan daripada mengonsumsi makanan bergizi. Sepanjang 2024, ada 8.861 remaja putri di Karawang yang mengalami anemia,” ujar dr. Nurmala pada Rabu (15/1/2025).
Hasil Screening dan Tingkat Keparahan Anemia
Pada akhir tahun 2024, Dinas Kesehatan Karawang telah melakukan screening terhadap 33.106 remaja putri. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa 8.861 remaja mengalami Eritropenia dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Sebanyak 346 remaja mengalami anemia berat, 3.268 remaja mengalami anemia sedang, dan 5.247 lainnya mengalami anemia ringan. Data ini menunjukkan bahwa permasalahan Eritropenia di kalangan remaja putri cukup serius dan memerlukan perhatian lebih lanjut.
Anemia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada remaja putri, anemia sering kali disebabkan oleh menstruasi yang berlebihan serta pola makan yang tidak seimbang.
Pola Makan Tidak Sehat sebagai Penyebab Utama
Menurut dr. Nurmala, salah satu penyebab utama hemoglobin rendah di kalangan remaja putri adalah pola makan yang tidak sehat. Banyak remaja cenderung mengonsumsi makanan cepat saji seperti mie bakso dan seblak, yang rendah zat besi dan serat. Kebiasaan ini menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting, terutama zat besi, yang berperan dalam produksi sel darah merah.
Selain itu, kurangnya konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan turut memperburuk kondisi ini. Remaja yang mengalami menstruasi dalam jumlah banyak juga berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan darah jika tidak mendapatkan asupan zat besi yang cukup.
Konsumsi Makanan Sehat dan Pola Hidup Sehat Cegah Anemia
Mencegah hipoksia jaringan dapat dilakukan dengan konsumsi makanan sehat yang kaya akan zat besi, seperti daging merah, ikan, telur, serta sayuran hijau. Ahli gizi nasional, Prof. Dr. Hardinsyah, mengatakan bahwa “asupan zat besi yang cukup setiap hari sangat penting untuk mendukung produksi sel darah merah dan mencegah anemia, terutama bagi remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan.”
Selain pola makan yang baik, menjaga pola hidup sehat juga sangat berperan dalam mencegah kekurangan darah. Olahraga teratur membantu meningkatkan sirkulasi darah dan penyerapan zat besi dalam tubuh. “Aktivitas fisik yang cukup dapat mendukung metabolisme tubuh dalam menyerap nutrisi dengan lebih baik,” tambah Prof. Hardinsyah.
Selain itu, menghindari konsumsi makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi, seperti teh dan kopi, juga menjadi faktor penting dalam pencegahan hipoksia jaringan. Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C, seperti jeruk dan paprika, dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Pencegahan anemia bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga membutuhkan dukungan dari keluarga, sekolah, dan pemerintah. Dengan menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif, diharapkan angka kejadian anemia di kalangan remaja putri dapat berkurang secara signifikan.
Program Gres Kece sebagai Solusi
Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Kesehatan Karawang telah meluncurkan program Gerakan Remaja Sehat, Keren, dan Cerdas (Gres Kece). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja putri tentang pentingnya asupan nutrisi yang seimbang serta memberikan suplemen zat besi dalam bentuk tablet tambah darah.
Program Gres Kece tidak hanya memberikan suplemen zat besi, tetapi juga melakukan edukasi kepada remaja tentang pentingnya pola makan sehat. Edukasi ini mencakup pemilihan makanan bergizi, dampak anemia terhadap kesehatan, serta cara mengatasi anemia melalui pola makan dan gaya hidup sehat.
Peran Keluarga dan Sekolah dalam Pencegahan Anemia
Meskipun program dari pemerintah sangat membantu dalam menanggulangi anemia, peran keluarga dan sekolah juga sangat penting dalam pencegahan kondisi ini. Orang tua diharapkan dapat memberikan edukasi kepada anak-anak mereka tentang pentingnya konsumsi makanan sehat dan menghindari makanan instan yang tidak bergizi.
Sekolah juga dapat berperan dengan menyediakan kantin sehat yang menyajikan makanan kaya zat besi dan nutrisi lainnya. Selain itu, edukasi tentang pentingnya asupan nutrisi dapat dimasukkan ke dalam kurikulum atau program ekstrakurikuler agar remaja lebih sadar akan pentingnya kesehatan mereka.
Anemia di kalangan remaja putri di Kabupaten Karawang menjadi isu yang harus segera ditangani. Dengan jumlah penderita yang mencapai ribuan, diperlukan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran akan pola makan sehat. Program Gres Kece yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Karawang merupakan langkah positif dalam menangani masalah ini. Namun, dukungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan juga sangat dibutuhkan agar remaja putri dapat tumbuh sehat dan bebas dari anemia.