
Karawang, Karawanghitz — Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) kembali menegaskan komitmennya dalam bidang pengabdian masyarakat melalui peluncuran program BSI Explore 2025. Dengan mengusung tema “Ciptakan Prestasi untuk Indonesia Maju“, program ini menjadi gebrakan besar di awal tahun 2025 dengan alokasi dana sebesar Rp600 juta dan distribusi lebih dari 10.000 paket bantuan ke 37 desa di seluruh Indonesia.
Sebanyak 178 mahasiswa UBSI akan diterjunkan langsung ke lapangan untuk menjalankan berbagai program sosial, edukasi, hingga pemberdayaan masyarakat desa selama kurang lebih satu bulan. Para mahasiswa ini tersebar di berbagai wilayah, seperti Bogor, Bekasi, Banten, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Tegal, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, hingga Pontianak.
BSI Explore 2025 sebagai Kontribusi Nyata UBSI
“BSI Explore bukan hanya sekadar kegiatan kampus biasa. Ini adalah bentuk konkret kontribusi perguruan tinggi terhadap pembangunan desa dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia,” ujar Ade Suryadi, Koordinator Kemahasiswaan UBSI sekaligus Ketua Pelaksana BSI Explore 2025, saat ditemui pada sesi pelepasan peserta di Kampus UBSI, Jakarta (6/1).
Ade menambahkan bahwa dana sebesar Rp600 juta yang digelontorkan oleh pihak universitas digunakan untuk mendukung kebutuhan operasional dan logistik setiap kelompok mahasiswa yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa, sehingga mereka dapat menjalankan program-programnya dengan lebih efektif dan efisien, serta dapat meningkatkan kualitas dan dampak dari kegiatan pengabdian masyarakat tersebut bagi masyarakat desa.
“Kami memberikan subsidi sebesar Rp12 juta per kelompok agar mereka dapat menjalankan program secara maksimal, mulai dari pelatihan UMKM, literasi digital, hingga penguatan sektor pendidikan di desa sasaran,” jelasnya.
BSI Explore 2025 Dorong Pemerataan Akses Pendidikan
Salah satu bentuk bantuan nyata dari UBSI adalah penyaluran 10 ribu paket alat tulis dan buku untuk anak-anak sekolah di desa. Bantuan ini berasal dari sumbangan mahasiswa baru UBSI tahun ajaran 2023 dan 2024, sebagai bentuk gotong royong sivitas akademika UBSI.
“Paket bantuan ini adalah wujud kepedulian kami terhadap akses pendidikan yang lebih merata. Kami ingin anak-anak desa juga punya semangat belajar yang tinggi,” ujar Adi Supriyatna, M.Kom., Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik UBSI. Ia juga menekankan bahwa program BSI Explore 2025 merupakan kelanjutan dari program sebelumnya yang sudah menunjukkan hasil positif di 35 desa pada tahun 2023.
Di salah satu titik kegiatan, yaitu Desa Selajambe, Sukabumi, mahasiswa UBSI melakukan berbagai aktivitas mulai dari penyuluhan digital marketing untuk pelaku UMKM, pemetaan potensi wisata lokal, hingga pembuatan konten promosi untuk membantu branding produk desa.
“Dari hasil observasi kami, ada potensi pariwisata dan produk unggulan di Desa Selajambe yang bisa dikembangkan lebih luas. Kami bantu dari sisi promosi digital dan pengemasan produk,” ujar Ferdy, salah satu mahasiswa peserta BSI Explore 2025 dari Kampus UBSI Karawang.
Tak hanya berdampak bagi masyarakat desa, program ini juga dirancang sebagai sarana pembelajaran kontekstual bagi para mahasiswa UBSI. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat dan pengalaman di lapangan, para peserta diasah untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan, komunikasi, kerja sama tim, dan manajemen proyek.
“Mahasiswa kami tidak hanya membawa ilmu, tapi juga pulang membawa pengalaman berharga. Mereka menjadi agen perubahan yang tumbuh bersama masyarakat,” kata Rektor UBSI, Dr. Mochamad Wahyudi, M.M., M.Kom., M.Pd., saat memberi sambutan dalam acara peluncuran program.
BSI Explore 2025 Dapat Apresiasi dari Masyarakat
Dukungan terhadap program ini juga datang dari berbagai mitra eksternal, termasuk pemerintah daerah, komunitas lokal, serta lembaga non-profit yang turut menyokong distribusi bantuan dan fasilitasi kegiatan di desa.
Salah satu kepala desa, Haerudi dari Desa Gunung Geulis, Bogor, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran tim mahasiswa UBSI. “Mereka bukan hanya datang untuk belajar, tapi benar-benar memberikan dampak. Anak-anak di sini jadi lebih semangat belajar, dan para pelaku usaha kecil terbantu secara digital,” ucapnya.
BSI Explore 2025 dijadwalkan berlangsung sepanjang Januari hingga Februari 2025, dengan laporan dan evaluasi program direncanakan pada awal Maret. Hasil program akan dijadikan sebagai dasar pengembangan kegiatan serupa di tahun-tahun berikutnya.
Dengan total 37 desa sasaran dan pendekatan multisektor yang dilaksanakan, BSI Explore 2025 diharapkan menjadi role model program pengabdian masyarakat berbasis kampus yang berkelanjutan.
“Tujuan akhir kami bukan hanya membentuk lulusan yang cerdas secara akademik, tapi juga peka secara sosial dan mampu membawa perubahan positif di mana pun mereka berada,” tutup Adi.