Teknologi

Coding Gratis dari Nol: Cara Anak Muda Sukses Kuasai Skill Masa Depan

×

Coding Gratis dari Nol: Cara Anak Muda Sukses Kuasai Skill Masa Depan

Sebarkan artikel ini
Coding
Sumber Gambar: jmc

Karawang, Karawanghitz — Di era transformasi digital yang semakin masif, keterampilan coding menjadi salah satu kompetensi yang paling dicari di dunia kerja. Coding atau pemrograman adalah kemampuan menulis instruksi untuk komputer menggunakan bahasa seperti Python, JavaScript, atau PHP, dan kini telah menjadi pintu gerbang utama menuju karier digital yang menjanjikan.

Di Indonesia sendiri, bahasa pemrograman populer yang digunakan mencakup PHP, Java, JavaScript, dan Python yang dikenal ramah untuk pemula. Menurut data Asian Development Bank Institute, Indonesia diperkirakan akan kekurangan hingga 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. Fakta ini menunjukkan urgensi bagi generasi muda untuk menguasai coding sebagai investasi strategis di masa depan.

Antusiasme generasi muda Indonesia terhadap dunia coding menunjukkan lonjakan yang signifikan. Di berbagai kota besar hingga pelosok desa, ruang-ruang belajar coding, baik fisik maupun daring, terus bermunculan. Dari pelajar sekolah menengah, mahasiswa, hingga profesional yang ingin beralih karier, semuanya mulai menyadari bahwa pemrograman bukan lagi sekadar bidang teknis eksklusif, melainkan keterampilan universal yang dibutuhkan di hampir setiap lini industri.

Coding Gratis: Inisiatif Pemerintah dan Komunitas

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah meluncurkan berbagai program pelatihan pemrograman gratis, termasuk Digital Talent Scholarship (DTS). Sejak diluncurkan, program ini telah menjangkau lebih dari 225.000 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pelajar, lulusan SMK, hingga para profesional. Bahkan, DTS menyediakan program khusus seperti Coding for Kids bagi anak-anak yang ingin mengenal pemrograman sejak dini. Sejak 2024, kolaborasi strategis dengan platform global seperti Dicoding dan Google Career Certificates memperluas jangkauan dan kualitas pelatihan digital di Indonesia.

Di sisi lain, sektor non-pemerintah turut aktif mendorong semangat belajar coding melalui komunitas dan bootcamp. Platform seperti Petani Kode, Indonesia Belajar, hingga lembaga pelatihan seperti Hacktiv8, Purwadhika, dan Binar Academy menjadi tempat favorit generasi muda untuk memulai perjalanan mereka di dunia pemrograman. Dengan biaya yang relatif terjangkau, sistem pembelajaran interaktif, dan dukungan komunitas, akses terhadap coding kini lebih inklusif dan terbuka.

Coding dari Nol: Cara Mudah Memulainya

Belajar coding dari nol tidak lagi sulit atau mahal. Banyak sumber belajar gratis berkualitas tinggi tersedia secara online, seperti FreeCodeCamp, Khan Academy, dan Code.org. Bagi anak-anak, platform seperti Scratch dan Tynker menyediakan pendekatan visual yang menyenangkan untuk memahami logika dasar pemrograman. DTS juga menyediakan akses ke materi video, mentor kelas, serta kuota internet gratis bagi pesertanya.

Untuk memulai, disarankan memilih bahasa pemrograman yang ramah bagi pemula, seperti Python karena sintaksnya sederhana, atau JavaScript yang sangat berguna dalam pengembangan web. Setelah memilih bahasa, langkah penting berikutnya adalah memahami konsep dasar seperti variabel, tipe data, kondisi logika (if/else), perulangan (loop), dan fungsi. Kemudian, praktikkan langsung dengan proyek sederhana seperti membuat aplikasi to-do list, kalkulator, atau website pribadi. Pendekatan ini membantu memperkuat logika dan keterampilan problem solving.

Yang tak kalah penting adalah bergabung dengan komunitas belajar dan mentorship, baik online maupun offline. Forum seperti Stack Overflow, GitHub, serta komunitas lokal seperti Developer Muslim Indonesia dan Petani Kode memberikan dukungan moral, teknis, serta motivasi bagi para pemula untuk terus berkembang. Kehadiran komunitas memberikan ruang untuk diskusi, berbagi pengalaman, dan mendapat masukan dari para praktisi berpengalaman.

Coding Bisa Dimulai Kapan dan Di Mana Saja

Belajar pemrograman tidak mengenal batas usia atau tempat. Anak-anak mulai usia 8 tahun bisa belajar coding melalui media visual seperti Scratch. Sementara bagi profesional atau fresh graduate, bootcamp seperti yang ditawarkan di DTS atau lembaga pelatihan swasta bisa menjadi solusi cepat untuk meraih kompetensi baru. Belajar dapat dilakukan di mana saja, baik dari rumah, coworking space seperti Markoding & UNICEF Joint Program, maupun di pusat komunitas kampus. Program DTS bahkan menyediakan subsidi kuota internet untuk mendukung proses belajar daring.