Teknologi

Coding Mengungkap Rahasia Sukses Akuntansi Modern di Era Digital

×

Coding Mengungkap Rahasia Sukses Akuntansi Modern di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Coding
Sumber Gambar: Dibimbing

Karawang, Karawanghitz — Perkembangan dunia akuntansi tidak lagi sekadar berbicara soal debit dan kredit. Di era digital saat ini, akuntansi mengalami transformasi besar-besaran yang dipicu oleh kemajuan teknologi seperti big data, coding, kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi. Perubahan ini menuntut para profesional di bidang keuangan, khususnya akuntan, untuk tidak hanya piawai dalam menyusun laporan keuangan, tetapi juga memiliki kemampuan teknis seperti coding atau pemrograman. Skill ini kini menjadi nilai tambah yang bahkan telah beralih menjadi kebutuhan dasar dalam dunia kerja.

Perusahaan-perusahaan besar mulai menerapkan sistem otomatisasi dalam proses pelaporan dan audit keuangan. Sistem-sistem ini umumnya dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu seperti Python, SQL, dan bahkan Visual Basic for Applications (VBA) di Excel. Penggunaan teknologi ini mampu mempersingkat waktu kerja, meningkatkan efisiensi, serta meminimalisasi kesalahan manusia. Akuntan yang menguasai coding dapat membuat laporan keuangan secara real-time, menganalisis data secara akurat, dan melakukan visualisasi data untuk kebutuhan strategis perusahaan.

Coding Diterapkan dalam Kurikulum Akuntansi

Melihat perubahan drastis tersebut, berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI), mulai menyesuaikan kurikulum mereka. Program studi Akuntansi kini tidak hanya fokus pada prinsip dasar dan standar akuntansi, tetapi juga mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam pembelajaran. Mata kuliah seperti pemrograman dasar, analisis data menggunakan Python, serta visualisasi data menggunakan Power BI atau Tableau telah menjadi bagian penting dalam pengembangan kompetensi mahasiswa.

Langkah ini sejalan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Menurut laporan Deloitte Insights 2023, sekitar 67% perusahaan di sektor jasa keuangan mencari talenta yang menguasai data analytics dan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa akuntan masa kini harus bersiap menghadapi era kerja baru, di mana kemampuan teknis menjadi faktor pembeda utama di pasar kerja.

Baca Juga: Unggul! UBSI Cetak Sejarah Baru di Dunia Pendidikan Tinggi

Penerapan teknologi dalam pendidikan akuntansi juga ditujukan untuk memperkuat literasi digital mahasiswa. Dengan bekal coding, mahasiswa mampu merancang sistem sederhana untuk pengolahan data transaksi, membuat model prediktif untuk analisis keuangan, serta menciptakan dashboard interaktif untuk menyajikan informasi yang kompleks dalam bentuk yang mudah dipahami.

Coding sebagai Investasi Karier Akuntan Masa Depan

Banyak mahasiswa yang mulai menyadari pentingnya penguasaan coding sejak dini. Mereka mengikuti pelatihan di luar kampus, mengikuti bootcamp data science, hingga magang di perusahaan yang fokus pada teknologi finansial (fintech). Tren ini menunjukkan bahwa pemahaman tentang coding bukan lagi keahlian tambahan, melainkan sebuah investasi penting untuk masa depan.

Dalam praktik kerja nyata, akuntan yang menguasai pemrograman bisa secara mandiri mengotomatisasi proses audit dan pelaporan, tanpa tergantung pada divisi IT. Misalnya, dengan menggunakan Python dan library seperti Pandas dan Numpy, akuntan dapat mengolah ribuan data transaksi hanya dalam hitungan menit. Penggunaan SQL juga memungkinkan mereka mengekstrak dan memfilter data keuangan langsung dari database perusahaan secara efisien.

Data dari World Economic Forum dalam laporan Future of Jobs Report 2023 menunjukkan bahwa keterampilan teknologi seperti pemrograman, analisis data, dan pemikiran kritis akan menjadi kompetensi utama yang dibutuhkan di berbagai bidang, termasuk akuntansi. Hal ini mempertegas bahwa peran akuntan telah berevolusi dari sekadar pencatat keuangan menjadi analis data keuangan yang mampu memberikan insight strategis berbasis teknologi.

Transformasi digital yang terjadi secara global tidak bisa dihindari. Akuntan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi berisiko tertinggal dan tergantikan oleh sistem otomatis. Sebaliknya, mereka yang mau belajar dan beradaptasi dengan teknologi, terutama coding, akan memiliki keunggulan kompetitif dan peluang karier yang lebih luas di masa depan.