Dunia Usaha

Data Analyst Pengubah Arah Bisnis Modern yang Paling Dicari di 2025

×

Data Analyst Pengubah Arah Bisnis Modern yang Paling Dicari di 2025

Sebarkan artikel ini
Analyst
Sumber Gambar: Forage

Karawang, Karawanghitz — Di tengah era digital yang mengalami lonjakan data secara eksponensial, peran data analyst menjadi semakin vital dalam dunia industri. Dianggap sebagai pengolah dan penafsir data paling krusial, profesi ini kini menjadi incaran utama berbagai sektor yang ingin membuat keputusan strategis berbasis fakta, bukan sekadar intuisi.

Menurut LinkedIn Emerging Jobs Report 2025, data analyst menempati peringkat ketiga sebagai pekerjaan paling banyak dicari di Asia Tenggara, dengan peningkatan permintaan sebesar 37% di Indonesia dibandingkan tahun sebelumnya. Fakta ini mencerminkan transformasi budaya kerja yang semakin mengutamakan data-driven culture.

Seiring perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT), sistem CRM, dan platform digital lainnya, organisasi menghadapi lonjakan volume dan keragaman data. Tanpa kehadiran profesional yang mampu mengolah dan memaknainya, data tersebut hanya akan menjadi tumpukan informasi tanpa nilai strategis. Inilah mengapa posisi data analyst kini menjadi pilar dalam membentuk strategi bisnis yang akurat dan adaptif di berbagai sektor seperti keuangan, logistik, kesehatan, hingga e-commerce.

Data Analyst dan Kolaborasi Strategis di Era AI

Tugas utama seorang data analyst adalah mengumpulkan, membersihkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data menjadi informasi yang mudah dipahami. Proses ini dilakukan menggunakan bahasa pemrograman seperti Python dan SQL serta alat visualisasi seperti Tableau dan Power BI. Hasil analisis digunakan untuk menjawab pertanyaan penting dalam bisnis seperti tren pasar, pola perilaku konsumen, serta proyeksi penjualan.

Di era AI, banyak yang khawatir profesi ini akan tergantikan oleh teknologi. Namun, laporan dari Gartner menegaskan bahwa manusia tetap dibutuhkan dalam menafsirkan konteks, membangun narasi bisnis, dan menyampaikan insight secara komunikatif kepada pemangku kepentingan non-teknis.

Lebih dari sekadar teknisi data, data analyst juga berperan sebagai komunikator strategis. Mereka menerjemahkan hasil analisis menjadi narasi bisnis yang mendalam dan mudah dipahami, memandu arah kebijakan perusahaan. Kombinasi antara keterampilan teknis dan kemampuan komunikasi inilah yang membuat profesi ini tidak tergantikan, bahkan di era AutoML dan machine learning yang semakin canggih.

Tren dan Fakta Terkini Seputar Data Analyst

Permintaan terhadap tenaga data analyst terus melonjak seiring dengan akselerasi transformasi digital sejak pandemi. Hampir 70% lowongan kerja data analyst di tahun 2025 mensyaratkan spesialisasi mendalam, bukan sekadar keahlian umum. Hal ini berarti perusahaan tidak hanya mencari orang yang bisa menggunakan Excel atau membuat grafik, tetapi juga yang mampu melakukan predictive modeling, hypothesis testing, dan menyusun data storytelling yang berdampak.

Di Indonesia, menurut data dari Glassdoor per Juni 2025, terdapat lebih dari 40 lowongan terbuka untuk posisi data analyst consultant. Di Jakarta, gaji entry-level berada di kisaran Rp10 juta per bulan, sementara level senior dapat mencapai Rp19,8 juta, dan posisi Lead Data Analyst bahkan menyentuh angka Rp34 juta per bulan. Angka ini menegaskan bahwa profesi ini bukan hanya penting, tapi juga sangat menguntungkan secara finansial.

Pasar global pun menunjukkan sinyal serupa. Laporan dari Global Data Analytics Market memprediksi bahwa nilai pasar analitik data akan mencapai USD 94,86 miliar pada tahun 2025 dengan pertumbuhan tahunan sekitar 26,8%. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan global yang bergeser dari pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman semata menuju analisis berbasis data secara real time.

Langkah Menjadi Data Analyst Profesional

Untuk menapaki karier sebagai data analyst, ada beberapa jalur yang umum ditempuh. Pendidikan formal di bidang Statistika, Ilmu Komputer, atau Sistem Informasi menjadi fondasi utama. Di samping itu, penguasaan keterampilan teknis seperti Python, SQL, serta alat visualisasi dan statistik sangat penting.

Portofolio berupa proyek nyata atau hasil analisis data yang dapat dipresentasikan juga menjadi nilai tambah. Banyak calon data analyst juga menempuh pelatihan melalui bootcamp atau sertifikasi seperti Google Data Analytics Certificate dan RevoU untuk memperkuat kompetensinya.

Yang tak kalah penting adalah kemampuan komunikasi dan berpikir kritis. Data yang telah dianalisis tidak akan berguna jika tidak dapat disampaikan secara tepat kepada pengambil keputusan. Maka dari itu, keterampilan storytelling berbasis data menjadi bagian integral dari pekerjaan ini. Dengan kombinasi antara keahlian teknis, ketajaman analitis, dan keterampilan komunikasi, data analyst dapat menjadi pemain kunci dalam menghadirkan solusi bisnis yang adaptif dan unggul di tengah persaingan global.