Karawang, Karawanghitz — Permasalahan pemuda Karawang, mulai dari tingkat pengangguran, kurangnya ruang kreativitas, hingga krisis kepemimpinan, mendorong pelajar setempat bergerak dalam FOROSKA (Forum OSIS Karawang) sebagai wadah kolaborasi dan inovasi. Forum ini aktif dengan konsep yang segar, menggandeng pemerintah daerah, dunia industri, dan komunitas lokal untuk menciptakan solusi nyata.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tantangan global, pelajar Karawang diprediksi akan menjadi penyokong utama kemajuan daerah dalam dekade mendatang. Menyadari hal ini, Forum OSIS Karawang (FOROSKA) hadir sebagai wadah strategis untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten, berkarakter, dan siap bersaing di kancah nasional maupun global.
Keberadaan FOROSKA menjadi penting, terutama di tengah meningkatnya jumlah pelajar yang mencari ruang aktualisasi diri di luar lingkungan sekolah. Melalui forum ini, para pelajar memiliki ruang terbuka untuk menyampaikan aspirasi, menyusun program kerja kolaboratif, serta membentuk kepemimpinan yang terstruktur sejak dini.
FOROSKA dan Bonus Demografi Karawang
Data BPS Kabupaten Karawang menunjukkan bahwa 60% populasi wilayah ini didominasi oleh generasi muda di bawah 30 tahun. “Ini adalah bonus demografi yang harus kita optimalkan. Pelajar hari ini adalah pemimpin, inovator, dan penggerak ekonomi masa depan,” tegas Dr. Neng Desi Aryani, S.Pd, M.Pd., pakar pendidikan dari Universitas Singaperbangsa Karawang.
Namun, potensi besar ini harus dibarengi dengan persiapan matang. Masih banyak tantangan seperti kesenjangan keterampilan, minimnya akses mentorship, dan kurangnya ruang pengembangan diri di kalangan pelajar. Menurut survei internal FOROSKA tahun 2024, lebih dari 70 persen pelajar menyatakan belum pernah mendapatkan pendampingan langsung dari tokoh inspiratif atau praktisi industri.
Melihat kondisi ini, FOROSKA tidak hanya menjadi forum komunikasi antar-OSIS, namun telah berevolusi menjadi gerakan kultural pelajar Karawang yang mengedepankan kolaborasi lintas sektor. Program-program seperti “OSIS Goes to Industry”, pelatihan kepemimpinan, dan pengembangan literasi digital menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelajar untuk bergabung dan berkontribusi.
Peran Alumni dalam Keberlanjutan FOROSKA
Menyikapi potensi bonus demografi dan tantangan yang dihadapi pelajar Karawang, Ikatan Alumni FOROSKA juga hadir dan ikut berperan sebagai jawaban konkret untuk memastikan transisi generasi muda menjadi pemimpin masa depan berjalan mulus. Organisasi yang digagas oleh mantan pengurus FOROSKA ini bertujuan menciptakan ekosistem berkelanjutan yang menghubungkan pelajar dengan jejaring alumni sukses di berbagai bidang.
Forum OSIS Karawang telah melewati berbagai generasi hingga saat ini sudah ke–generasi 12 yang tentu setiap generasi punya harapan dan komitmen yang sama untuk kemajuan. IKAL atau ikatan alumni dari FOROSKA menyampaikan kepada para pengurus saat ini, “Manfaatkan kesempatan ini untuk menggali potensi dan jadikan agen perubahan untuk kemajuan OSIS di Kabupaten Karawang juga untuk menjadi pemuda pemudi yang bisa membawa estafet perubahan positif Kabupaten Karawang di masa depan,” tutur Tri Ayu Ratnaningsih, Ketua Alumni Forum OSIS Karawang 2025. Harapan ini tentunya ditujukan kepada adik-adiknya di Forum OSIS Karawang untuk menjadi generasi yang berhasil menyokong kemajuan daerah dalam dekade mendatang.
Tri Ayu menambahkan bahwa alumni FOROSKA telah tersebar di berbagai sektor strategis, mulai dari pendidikan, industri kreatif, teknologi, hingga pemerintahan daerah. “Kami berharap mereka yang sudah sukses bisa kembali dan membimbing adik-adiknya di FOROSKA, agar estafet perjuangan ini tidak pernah putus,” ujarnya.
Simbol Solidaritas dan Asa: Gerakan Pelajar Bersama FOROSKA
Di bawah langit senja Karawang yang mulai dihiasi lampu-lampu kawasan industri, ribuan pelajar bergandengan tangan membentuk lingkaran solidaritas. Sebuah simbolisasi bahwa masa depan Karawang sedang mereka rangkul bersama. Aksi ini digelar dalam rangkaian pelantikan pengurus FOROSKA 2025 dan dihadiri oleh perwakilan 30 sekolah se-Karawang.
Kegiatan tersebut bukan hanya menjadi seremonial, tetapi juga momentum membangun solidaritas lintas sekolah. Dalam forum-forum diskusi yang digelar, pelajar membahas berbagai isu aktual seperti perubahan iklim, kesenjangan digital, dan pentingnya partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan desa dan kota.
“Ketika sejarah Karawang ditulis 20 tahun lagi, akankah nama-nama mereka yang hari ini berseragam sekolah akan tercatat sebagai arsitek kemajuan daerah?”
Jawabannya ada di tangan kita semua. Mari sukseskan dan dukung segala pergerakan positif pemuda–pemudi Karawang yang salah satunya lewat Forum OSIS Karawang ini, untuk Karawang yang maju dan lebih baik.
