Karawang, Karawanghitz — Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh lulusan perguruan tinggi di Indonesia adalah kesenjangan antara pendidikan formal dan tuntutan dunia kerja. Untuk menjembatani kesenjangan tersebut, banyak perguruan tinggi kini mengintegrasikan program magang ke dalam kurikulum, seiring dengan semakin pentingnya pengalaman praktis dalam meningkatkan daya saing lulusan di pasar tenaga kerja. Salah satu upaya yang mendukung hal ini dengan implementasi program MAGENTA (Magang Generasi Bertalenta) yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Kampus Merdeka.
Program MAGENTA memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman magang yang langsung relevan dengan dunia industri, memperkaya keterampilan teknis dan soft skills, serta memperluas jaringan profesional mereka. Program ini diharapkan dapat mempercepat proses transisi mahasiswa dari dunia pendidikan menuju dunia kerja.
Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Nusa Mandiri (UNM), Anton menyampaikan pengalaman magang yang terintegrasi dalam kurikulum perguruan tinggi memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa. Salah satunya adalah kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah dalam konteks dunia profesional. Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga terlibat dalam pekerjaan sehari-hari yang ada di industri terkait, yang mengasah kemampuan mereka secara lebih aplikatif.
“UNM sebagai Kampus Digital Bisnis melihat bahwa kurikulum yang terhubung langsung dengan dunia kerja sangat membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri lebih baik. Program magang seperti MAGENTA memberi mereka pengalaman langsung di lapangan, sekaligus meningkatkan kualitas lulusan yang lebih siap menghadapi dunia kerja,” jelas Anton dalam rilis yang diterima, Jumat (15/11).
Lebih lanjut, Anton menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan saat ini tidak hanya mencari lulusan dengan nilai akademik tinggi, tetapi juga yang memiliki keterampilan praktis, pengalaman, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan profesional.
“UNM terus beradaptasi dengan kebutuhan industri untuk memastikan lulusannya siap bersaing di pasar kerja. Melalui program magang seperti MAGENTA, UNM ingin memberikan lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa dalam mengasah keterampilan praktis mereka. Ini adalah langkah penting untuk memastikan mahasiswa lebih siap ketika memasuki dunia kerja,” terangnya.
Anton menambahkan dengan memberikan pengalaman magang yang berkualitas, mahasiswa tidak hanya mempelajari ilmu di kelas, tetapi juga mampu mengaplikasikannya di dunia nyata. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk lebih cepat mendapatkan pekerjaan setelah lulus, serta memiliki keterampilan yang lebih sesuai dengan tuntutan pasar kerja yang terus berkembang.
“Melalui integrasi pendidikan dan pengalaman kerja, mahasiswa tidak hanya menjadi lebih kompeten, tetapi juga lebih siap untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis dan kompetitif,” tutupnya.