Pendidikan

Kejuaraan Asia Sambo 2025 Desiana Ukir Sejarah dengan Raih Perak Tanpa Pelatih

×

Kejuaraan Asia Sambo 2025 Desiana Ukir Sejarah dengan Raih Perak Tanpa Pelatih

Sebarkan artikel ini
Kejuaraan Asia Sambo
Sumber Gambar: Assets Skor Id

Karawang, Karawanghitz — Pujian dan apresiasi patut diberikan kepada atlet sambo putri Indonesia, Desiana Syahfitri. Meski menghadapi berbagai keterbatasan, termasuk tanpa didampingi pelatih dan ofisial resmi, Desi—sapaan akrabnya—tetap mampu menorehkan prestasi membanggakan di pentas internasional. Atlet kelahiran Karawang, Jawa Barat, 18 Desember 2001 ini berhasil meraih medali perak di ajang Kejuaraan Asia Sambo 2025 yang digelar di Uzbekistan, pada 11-18 April 2025.

Desiana turun di kelas 54 kilogram putri dan menampilkan perjuangan luar biasa. Di babak awal, ia sukses menaklukkan wakil Kazakhstan, Kabraikyzy Kuralay. Namun, langkahnya menuju medali emas harus terhenti setelah dikalahkan atlet tuan rumah, Gulservar Urakova, dalam partai final.

“Biasanya saya tampil di event selalu didampingi pelatih. Kali ini, saya harus berangkat sendirian karena terkait biaya. Sebagai petarung, saya tak pernah ragu demi meraih prestasi sekaligus meraih tiket ke Kejuaraan Dunia Sambo 2025 di Turkmenistan,” ujar Desi saat ditemui usai pertandingan. Wajahnya tampak memar, namun semangat dan senyum tidak pernah hilang dari rautnya.

Perjuangan Seorang Diri di Kejuaraan Asia Sambo 2025

Keberangkatan Desi ke Uzbekistan tergolong nekad. Tanpa pelatih, ofisial, dan bahkan harus membiayai sebagian kebutuhannya sendiri, ia memilih menginap seorang diri di hotel dan mengatur seluruh keperluan pertandingan tanpa pendamping. Namun semangatnya tak surut. Ia mengaku tetap berusaha mencari solusi di tengah keterbatasan.

“Saya minta bantuan pelatih Singapura dan Filipina. Saya kan kenal dan pelatih saya, Pak Arnold Silalahi, sudah menghubungi mereka sebelumnya. Mereka sangat baik, bersedia membantu saya selama pertandingan berlangsung,” ungkapnya.

Sikap gotong royong antar komunitas sambo di Asia ini menjadi cerita tersendiri di balik keberhasilan Desi. Solidaritas antarnegara Asia Tenggara menjadi bukti bahwa semangat sportivitas tak pernah mengenal batas negara.

Apresiasi PP Persambi untuk Prestasi di Kejuaraan Asia Sambo 2025

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Indonesia (PP Persambi), Krisna Bayu, memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian Desiana. Menurutnya, perjuangan Desi adalah cermin dedikasi dan semangat juang atlet sejati.

“Desi menunjukkan karakter petarung sejati. Kami sangat bangga. Tanpa pelatih dan ofisial, ia tetap mampu bersaing di level Asia dan meraih medali perak. Ini luar biasa dan menjadi catatan penting bagi kita semua untuk lebih memperhatikan perjuangan atlet-atlet potensial seperti Desi,” ujar Krisna Bayu saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Krisna juga menyebutkan bahwa pihaknya akan segera melakukan evaluasi dan menyusun strategi pendanaan agar ke depannya atlet seperti Desi tidak harus berjuang sendirian.

“Kami akan perjuangkan agar atlet yang lolos ke kejuaraan internasional mendapatkan pendampingan yang layak. Apa yang dialami Desi adalah pelajaran berharga. Kami akan tingkatkan komunikasi dengan stakeholder olahraga nasional dan sponsor untuk mendukung pembinaan atlet secara menyeluruh,” tambahnya.

Dari SEA Games ke Kejuaraan Asia Sambo 2025: Perjalanan Desi yang Inspiratif

Desiana bukan hanya menunjukkan keuletannya di atas matras, namun juga dalam kehidupannya sehari-hari. Mahasiswi Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Karawang ini mulai menekuni olahraga judo sejak duduk di bangku kelas 3 SD. Kini, ia mengalihkan fokusnya ke sambo dan membuktikan dirinya sebagai salah satu atlet top nasional.

Lewat prestasinya, ia telah berhasil mengubah hidup. Bonus dari medali emas nomor beregu di SEA Games 2019 di Filipina dia manfaatkan untuk membiayai kuliahnya dan membeli rumah sendiri.

“Ibu saya hanya kerja di katering dan penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi saya harus berjuang dari dunia olahraga untuk membantu keluarga. Alhamdulillah, saya bisa kuliah dan beli rumah dari hasil bertanding. Sekarang saya ingin terus berprestasi, semoga bisa jadi ASN juga nanti,” kata Desi sambil tersenyum haru.

Dengan raihan medali perak ini, Desiana Syahfitri resmi mendapatkan tiket ke Kejuaraan Dunia Sambo 2025 di Turkmenistan. Targetnya kini lebih besar, dan ia berharap bisa tampil dengan persiapan dan dukungan lebih matang.

“Ini baru awal. Saya ingin membawa pulang medali dari Kejuaraan Dunia nanti. Tapi semoga saya bisa berangkat dengan pelatih agar persiapan saya lebih baik. Terima kasih kepada Pak Krisna Bayu dan Pak Arnold Silalahi yang sudah mempercayai dan membantu saya sejauh ini,” tegasnya.

Kisah Desi menjadi pengingat bahwa semangat juang dan tekad bisa menembus segala keterbatasan. Indonesia patut bangga memiliki atlet seperti Desiana Syahfitri—sosok petarung sejati di atas dan di luar arena pertandingan.