
Karawang, Karawanghitz — Di era digital yang terus berkembang pesat, kebutuhan akan aplikasi dan solusi teknologi menjadi semakin mendesak di berbagai sektor, mulai dari bisnis, pendidikan, hingga pemerintahan. Namun, tidak semua individu memiliki latar belakang teknis atau kemampuan pemrograman yang cukup untuk mengembangkan solusi digital secara mandiri. Di sinilah teknologi Low Code dan No Code hadir sebagai jawaban revolusioner terhadap tantangan tersebut.
Low Code adalah platform pengembangan aplikasi yang dirancang untuk meminimalkan penulisan kode manual. Melalui fitur antarmuka visual, pengguna hanya perlu melakukan drag-and-drop komponen yang telah tersedia. Ini memungkinkan pembuatan aplikasi menjadi lebih cepat dan efisien, tanpa harus menulis kode dari nol. Beberapa contoh platform Low Code yang populer adalah OutSystems, Mendix, dan Microsoft Power Apps.
Sementara itu, No Code merupakan versi yang lebih sederhana dan bahkan tidak memerlukan pengetahuan pemrograman sama sekali. Dengan platform seperti Bubble, Webflow, dan Zapier, siapa pun, termasuk pelaku UMKM, dosen, mahasiswa, hingga pekerja di bidang non-teknis, dapat menciptakan aplikasi, website, atau sistem otomatisasi bisnis hanya dengan antarmuka visual yang mudah digunakan.
Low Code: Mengapa Semakin Dibutuhkan?
Pertumbuhan pesat dunia digital menuntut adaptasi dan solusi cepat dalam pengembangan sistem. Low Code dan No Code menjadi penting karena sifatnya yang inklusif dan efisien. Pertama, teknologi ini membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat non-teknis untuk berpartisipasi aktif dalam membangun solusi digital. Dengan demikian, seorang entrepreneur, staf HR, hingga pengajar sekalipun bisa merancang sistem kerja otomatis, aplikasi pemesanan, atau sistem informasi sesuai kebutuhan mereka tanpa ketergantungan penuh pada programmer profesional.
Kedua, dari sisi efisiensi waktu dan biaya, pengembangan berbasis Low Code dan No Code dapat memangkas durasi pembuatan aplikasi dari hitungan bulan menjadi minggu, bahkan hari. Biaya yang biasanya dikeluarkan untuk menyewa tim developer pun bisa ditekan secara signifikan. Hal ini sangat menguntungkan, terutama bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki keterbatasan anggaran.
Ketiga, kemampuan untuk berinovasi menjadi tidak terbatas. Teknologi ini memungkinkan siapa pun mewujudkan ide kreatifnya dalam bentuk aplikasi digital, mulai dari sistem kehadiran online, katalog digital, sampai dashboard bisnis. Menurut data dari Gartner, pada tahun 2024, lebih dari 65% aplikasi akan dikembangkan menggunakan platform Low Code, menandakan tren ini bukan hanya sesaat tetapi bagian dari transformasi digital global.
Low Code dan No Code untuk Semua Kalangan
Siapa pun bisa memanfaatkan teknologi ini. Bagi para entrepreneur, keberadaan platform ini memungkinkan mereka membangun aplikasi bisnis tanpa harus bergantung pada tenaga IT. Divisi pemasaran dan sumber daya manusia juga bisa membuat sistem otomatisasi seperti laporan mingguan atau proses rekrutmen berbasis sistem.
Di dunia pendidikan, dosen dan mahasiswa kini dapat membuat proyek teknologi tanpa harus menguasai bahasa pemrograman kompleks. Bahkan UMKM bisa memanfaatkan platform ini untuk membangun website produk dengan tampilan profesional namun tetap hemat biaya.
Belajar Low Code di Universitas BSI
Jika Anda ingin memahami Low Code dan No Code secara lebih mendalam dan profesional, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) menyediakan program studi yang berbasis pada teknologi terkini. Kurikulum UBSI telah disesuaikan dengan kebutuhan industri digital saat ini, didukung oleh dosen berpengalaman di bidang IT dan bisnis. Fasilitas praktik pun lengkap, serta tersedia peluang magang dan jejaring kerja sama dengan perusahaan-perusahaan mitra.
Melalui pendekatan yang praktis dan terarah, mahasiswa UBSI tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mengembangkan aplikasi berbasis Low Code di berbagai skenario nyata. Hal ini mempersiapkan lulusan untuk terjun ke dunia kerja yang semakin mengedepankan kecepatan, efisiensi, dan kreativitas digital.
Menuju Masa Depan Digital Tanpa Batas
Low Code dan No Code membuka peluang besar bagi siapa pun untuk berkarya di dunia digital. Tidak lagi ada batasan bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang IT untuk turut serta dalam membangun solusi teknologi. Dengan kemampuan ini, siapa pun bisa menjadi inovator dalam era digital.
Jika Anda memiliki ide kreatif, jangan biarkan keterbatasan teknis menghalangi langkah Anda. Saatnya bergabung dengan generasi digital yang mampu beradaptasi cepat dan siap bersaing di era industri 4.0. Daftar segera di Universitas Bina Sarana Informatika dan wujudkan masa depan Anda bersama teknologi terkini.