Karawang , Karawanghitz – Mahasiswa Program Studi Akuntansi Semester 4 Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) PSDKU Karawang sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan tema “Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Demokrasi” pada Rabu, 21 Mei 2025. Kegiatan ini diselenggarakan di SMP Negeri 3 Rengasdengklok dan diikuti oleh 35 siswa kelas 7 dengan semangat dan antusiasme yang tinggi.
Acara yang dimulai pukul 07.45 WIB ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda mengenai pentingnya partisipasi aktif dalam sistem demokrasi Indonesia. Melalui pendekatan edukatif dan interaktif, kegiatan ini menghadirkan simulasi pemilu yang dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada para peserta, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai dasar demokrasi sejak dini.
Ketua pelaksana kegiatan, Fadia Ramadhena Putri, membuka acara dengan menyampaikan tujuan utama dari kegiatan pengabdian masyarakat ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapannya agar para siswa dapat memahami peran penting sebagai warga negara dalam sistem demokrasi, tidak hanya dalam menuntut hak, tetapi juga dalam menjalankan kewajiban.
“Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan seluruh peserta dapat memahami pentingnya peran aktif warga negara dalam kehidupan demokrasi, baik dalam menuntut hak maupun menjalankan kewajiban. Dengan adanya simulasi pemilu, siswa diharapkan dapat memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses pemilu dan memperoleh pengetahuan sebagai bekal berpartisipasi dalam pemilu di masa mendatang. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi peserta dan menumbuhkan semangat demokrasi yang sehat di lingkungan,” ungkap Fadia.
Materi Edukasi dan Simulasi Pemilu
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi edukasi yang membahas secara komprehensif tentang hak dan kewajiban warga negara dalam sistem demokrasi. Materi yang disampaikan oleh mahasiswa UBSI ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari hak memilih, hak menyampaikan pendapat, hingga kewajiban menaati hukum dan menghargai hasil pemilu.
Penyampaian materi dilakukan secara komunikatif dan interaktif, dengan mengajak siswa berdiskusi, menjawab pertanyaan, dan berbagi pendapat mengenai situasi demokrasi yang mereka lihat di lingkungan sekitar. Pendekatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa, yang tampak dari antusiasme mereka dalam mengikuti setiap sesi.
Puncak dari kegiatan ini adalah sesi simulasi pemilu, di mana para peserta dilibatkan secara langsung dalam proses pemilihan umum. Dalam simulasi tersebut, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan peran sebagai pemilih, panitia pemilu, dan calon ketua kelas. Proses dimulai dari tahapan pendaftaran pemilih, kampanye singkat oleh calon, pencoblosan di bilik suara, hingga proses penghitungan suara.
Melalui simulasi ini, siswa dapat merasakan secara nyata bagaimana proses demokrasi berjalan dan memahami pentingnya kejujuran, keterbukaan, serta tanggung jawab dalam pelaksanaan pemilu. Hal ini sejalan dengan tujuan kegiatan, yakni memberikan pengalaman langsung yang dapat memperkuat nilai-nilai demokratis dalam diri para siswa.
Antusiasme Peserta dan Harapan Ke Depan
Kegiatan ini mendapatkan respons positif dari para siswa. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti setiap rangkaian acara, mulai dari sesi edukasi hingga simulasi. Beberapa siswa bahkan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terkait hak asasi manusia, peran pemerintah, dan bagaimana mereka sebagai generasi muda bisa berkontribusi dalam demokrasi.
Salah satu peserta, April, menyampaikan kesannya terhadap kegiatan ini. Ia mengatakan, “Kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat seru, menambah pengetahuan tentang pentingnya memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam demokrasi. Kegiatan ini bermanfaat untuk kami berpartisipasi aktif dalam berkontribusi pada keberlangsungan demokrasi.”
Respons positif dari siswa seperti April menunjukkan bahwa kegiatan ini berhasil mencapai tujuannya, yaitu menumbuhkan kesadaran demokratis sejak usia dini. Keterlibatan siswa dalam diskusi serta antusiasme dalam simulasi menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang partisipatif dan kontekstual sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai kewarganegaraan.
Penutup
Di akhir kegiatan, panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak sekolah, guru pendamping, serta semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini. Penyelenggara juga menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa depan sebagai bagian dari tanggung jawab akademik dan sosial mahasiswa.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa UBSI dalam membangun kesadaran sosial dan politik di kalangan pelajar. Melalui pendekatan yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka, siswa SMP Negeri 3 Rengasdengklok kini memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai bagaimana mereka bisa menjadi warga negara yang aktif, bertanggung jawab, dan demokratis.
Diharapkan, kegiatan ini menjadi awal dari berbagai inisiatif pendidikan demokrasi lainnya yang dapat memperkuat fondasi demokrasi Indonesia melalui generasi muda yang cerdas dan sadar akan peran serta tanggung jawabnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.