
Karawang, Karawanghitz — Dalam upaya memperkuat kesadaran generasi muda terhadap pentingnya Hak Asasi Manusia (HAM), mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Karawang menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Pengenalan HAM di Kalangan Pelajar”, yang dilangsungkan pada Rabu, 11 Juni 2025 di SMK Teknologi Karawang. Kegiatan ini menyasar siswa-siswi kelas X dan bertujuan untuk menanamkan pemahaman dasar mengenai HAM secara sederhana namun bermakna.
Mahasiswa UBSI Karawang membawakan materi dengan pendekatan yang ringan dan komunikatif agar mudah dipahami oleh remaja. Dalam sesi edukasi, para siswa diperkenalkan pada konsep dasar HAM serta relevansinya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan sekolah. Topik-topik seperti hak untuk diperlakukan adil, kewajiban saling menghormati, hingga contoh nyata pelanggaran HAM seperti bullying dan diskriminasi, dibahas secara terbuka dan inklusif.
Kegiatan berlangsung di aula sekolah dan dimulai dengan pemaparan singkat mengenai definisi serta prinsip dasar HAM. Para mahasiswa juga mengajak siswa berdiskusi tentang pengalaman mereka di lingkungan sekolah, seperti bagaimana mereka menyikapi perbedaan pendapat, perlakuan yang tidak adil, atau tekanan dari teman sebaya. Suasana kegiatan berjalan hangat dan penuh partisipasi.
Kenalkan nilai HAM dengan diskusi kelompok dan kuis interaktif
Untuk menjaga antusiasme siswa, kegiatan tidak hanya diisi dengan penyampaian materi, tetapi juga diikuti dengan diskusi kelompok dan kuis interaktif. Siswa diajak menjawab pertanyaan seputar kasus-kasus ringan terkait HAM yang sering terjadi dalam kehidupan pelajar. Selain itu, beberapa siswa juga secara sukarela menceritakan pengalaman pribadi mereka dalam menghadapi ketidakadilan di lingkungan sekitar.
Salah satu mahasiswa UBSI yang menjadi fasilitator menyampaikan bahwa pendekatan ini dirancang agar siswa tidak merasa digurui, melainkan merasa diajak untuk berpikir dan merefleksikan sikap serta perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita ingin membangun kesadaran bahwa menghormati orang lain dan tidak melakukan kekerasan, baik fisik maupun verbal, adalah bentuk penghargaan terhadap hak asasi manusia. Bahkan hal sederhana seperti tidak mengejek teman atau memberi kesempatan orang lain berbicara juga bagian dari praktik HAM,” jelas Kohar Hanapi, salah satu fasilitator kegiatan.
Pihak guru SMK Teknologi Karawang memberikan apresiasi positif terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Menurut guru yang turut hadir mendampingi siswa selama kegiatan berlangsung, edukasi semacam ini menjadi pelengkap penting dalam pembentukan karakter siswa.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UBSI berharap dapat menumbuhkan empati dan rasa keadilan pada diri pelajar sejak usia remaja. Mereka percaya bahwa pendidikan HAM tidak harus disampaikan dengan cara yang kaku atau formal. Justru, dengan menciptakan suasana yang terbuka dan menyenangkan, siswa akan lebih mudah memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam keseharian.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari di kampus, sekaligus memperkuat peran sosial mereka di tengah masyarakat. Melalui interaksi langsung dengan pelajar, mahasiswa UBSI mendapatkan pengalaman berharga tentang dinamika sosial di dunia pendidikan.
Tujuan lebih lanjut kegiatan nilai HAM
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang menjadi implementasi tugas proyek mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diarahkan untuk memahami nilai-nilai demokrasi, hak asasi, dan partisipasi warga negara dalam kehidupan sosial. Kegiatan semacam ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tapi juga memperkaya pengalaman belajar mahasiswa di luar kelas.
“Kami ingin membuktikan bahwa belajar tentang HAM tidak hanya bisa dilakukan di ruang kelas. Justru dengan berbagi pengetahuan kepada adik-adik pelajar, kami juga ikut belajar bagaimana menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan dengan cara yang sederhana dan aplikatif,” ujar salah satu anggota tim pengabdian.
Di akhir kegiatan, mahasiswa UBSI menyampaikan harapan agar siswa dapat menjadi agen perubahan kecil di lingkungan sekolahnya masing-masing. Mereka diharapkan mampu menjadi pelajar yang peka terhadap ketidakadilan, berani membela kebenaran, dan menghormati perbedaan.
Kegiatan ini diharapkan tidak berhenti sebagai event sekali jalan, tetapi bisa menginspirasi kolaborasi antara kampus dan sekolah dalam membangun generasi muda yang cerdas secara intelektual dan emosional, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.