
Karawang, Karawanghitz — Sebagai bagian dari implementasi mata kuliah Pendidikan Agama Islam berbasis Project Based Learning (PBL), delapan mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Karawang menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di MTsS Ikhwanul Muslimin Karawang. Kegiatan ini mengusung tema “Penyuluhan Nilai-Nilai Kemanusiaan: Empati, Solidaritas, dan Kepedulian” dan dilaksanakan di kelas 7C yang terdiri dari 30 siswa.
Kegiatan penyuluhan ini berlangsung pada hari Rabu, 23 April 2025, bertepatan dengan jam mata pelajaran Al-Qur’an Hadis yang diampu oleh Hj. Irah. Dalam suasana kelas yang interaktif, para mahasiswa UBSI menyampaikan materi dengan metode yang edukatif dan menyenangkan.
Pendidikan Agama Islam sebagai Landasan Nilai Sosial
Ketua kelompok mahasiswa, Revalina Rahma Kurnia, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada siswa sejak dini, agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang peduli terhadap sesama.
“Kami merasa penting untuk mengenalkan konsep empati dan solidaritas kepada generasi muda. Mereka adalah calon pemimpin bangsa, dan nilai kemanusiaan adalah fondasi penting yang harus ditanamkan sejak bangku sekolah,” ujar Reva, mahasiswa UBSI Kampus Karawang.
Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa UBSI menyampaikan materi dengan pendekatan dialogis, diselingi permainan kelompok dan studi kasus sederhana yang mudah dipahami siswa kelas 7. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah saat siswa diminta menuliskan pengalaman mereka saat membantu orang lain.
Dukungan Pendidikan Agama Islam di Lingkungan Sekolah
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak MTsS Ikhwanul Muslimin. Hj. Irah, guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadis kelas 7C, menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan mahasiswa UBSI.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Materi yang dibawakan relevan dengan nilai-nilai keislaman yang kami ajarkan. Anak-anak pun terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ungkap Hj. Irah.
Baca Juga: Kamu Copywriter Muda? Raih Beasiswa Talenta Digital dari UBSI Kampus Solo
Senada dengan itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MTsS Ikhwanul Muslimin, juga memberikan dukungannya. Ia menyebut kegiatan mahasiswa sebagai bentuk nyata sinergi antara dunia pendidikan tinggi dan pendidikan menengah.
“Kolaborasi seperti ini sangat bermanfaat. Mahasiswa bisa belajar langsung berinteraksi dengan siswa, sementara sekolah kami mendapat tambahan wawasan yang memperkaya pembelajaran,” katanya.
Penerapan Pendidikan Agama Islam Melalui PBL
Kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan kurikulum Project Based Learning (PBL) pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam di UBSI. Mahasiswa tidak hanya diajak memahami konsep keagamaan secara teoritis, tetapi juga menerapkannya dalam kehidupan sosial melalui kegiatan nyata yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Menurut dosen pengampu mata kuliah Agama UBSI Kampus Karawang, Al Ghazali, S.Ag., M.M., kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu-isu sosial dan kemanusiaan.
“Mahasiswa kami dorong untuk berpikir kritis dan peduli terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Melalui project seperti ini, mereka belajar tentang pentingnya empati dan solidaritas, sekaligus berlatih menjadi agen perubahan di masyarakat,” jelas Al Ghazali.
Pendidikan Agama Islam dan Pembentukan Karakter Siswa
Siswa-siswi kelas 7C yang mengikuti penyuluhan ini menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi dalam sesi tanya jawab. Salah satu siswa, Nova, mengaku senang mengikuti kegiatan yang berbeda dari biasanya.
“Aku jadi tahu kalau membantu orang lain itu penting, dan harus peduli sama teman. Tadi juga seru karena ada permainan kelompoknya,” kata Nova, siswa kelas 7C.
Di akhir kegiatan, para mahasiswa menyerahkan poster edukasi bertema Pendidikan Agama Islam kepada pihak sekolah sebagai bentuk kenang-kenangan dan media pengingat bagi siswa. Mereka berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan di sekolah-sekolah lain.
“Kami berharap penyuluhan ini tidak hanya menjadi tugas kuliah, tapi juga menjadi langkah kecil untuk menciptakan generasi muda yang lebih peduli dan berempati,” tutup Reva.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dapat membentuk karakter generasi muda yang lebih baik. UBSI Karawang berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran yang berdampak langsung bagi lingkungan sekitarnya.