Pendidikan

Presentasi Online: Menyenangkan atau Menegangkan?

×

Presentasi Online: Menyenangkan atau Menegangkan?

Sebarkan artikel ini
Presentasi
Sumber Gambar: UBSI Karawang

Karawang, Karawanghitz — Di era digital saat ini, tugas presentasi online telah menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran di berbagai institusi pendidikan. Namun, muncul pertanyaan yang sering dilontarkan oleh mahasiswa dan dosen: apakah presentasi daring ini menjadi pengalaman yang menyenangkan atau justru memicu ketegangan bagi pelajar?

Bagi sebagian besar mahasiswa, penyajian materi online merupakan ajang menyalurkan ide dan kreativitas. Melalui berbagai alat digital, seperti slide interaktif, video, serta grafik, mereka dapat menyampaikan materi dengan cara yang lebih menarik dan inovatif.

“Presentasi online memberi saya ruang untuk lebih mengeksplorasi ide. Saya bisa menambahkan elemen visual, video pendek, bahkan audio untuk mendukung argumen saya,” ujar Liana, mahasiswi Prodi Sistem Informasi Akuntansi Universitas BSI Kampus Karawang.

Menurut Liana, suasana yang lebih santai saat presentasi dari rumah juga membuatnya lebih percaya diri dalam menyampaikan materi. “Kalau di kelas kadang grogi, tapi saat online, saya lebih tenang dan bisa mengatur ritme bicara,” tambahnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Rasya, mahasiswa semester dua dari kampus yang sama. Ia merasa bahwa fleksibilitas waktu dan tempat saat melakukan penyajian materi daring menjadi nilai tambah tersendiri.

“Saya bisa latihan lebih dulu, cek latar belakang, bahkan atur pencahayaan. Jadi, saya merasa lebih siap ketika giliran saya tiba,” tuturnya.

Tantangan dalam Presentasi Online

Namun, di sisi lain, tidak semua mahasiswa menikmati tugas penyajian materi online. Sebagian mengaku merasa tertekan dengan berbagai kendala teknis dan hambatan komunikasi.

“Koneksi internet yang tidak stabil sering jadi masalah utama. Pernah saat penyajian materi, suara saya tidak terdengar dan dosen meminta saya mengulang dari awal. Itu membuat saya sangat stres,” ungkap Reva, mahasiswi Sistem Informasi Akuntansi.

Ia juga menambahkan bahwa tidak adanya interaksi langsung dengan audiens membuatnya kesulitan membaca respon peserta lain. “Saat penyajian materi offline, saya bisa tahu siapa yang memperhatikan atau tertarik. Tapi saat online, kamera mati semua, jadi terasa berbicara ke layar kosong,” ujarnya.

Pandangan Dosen terhadap Presentasi Daring

Dosen pun memiliki pandangan beragam mengenai tugas presentasi online. Beberapa menilai, metode ini menawarkan fleksibilitas yang lebih luas dan menjangkau lebih banyak mahasiswa.

“Presentasi online memungkinkan mahasiswa dari luar kota untuk tetap aktif mengikuti perkuliahan. Mereka bisa tetap tampil, tanpa harus hadir fisik di kampus,” jelas Hasan Basri, M.Kom, dosen Universitas BSI Kampus Karawang.

Baca Juga: Dosen UBSI Berikan Pelatihan Pembuatan Presentasi Dengan Menggunakan Canva Untuk Anak-anak Pada Yayasan Bakti Tunas Muda

Namun, Hasan juga mengakui bahwa menilai penyajian materi daring bukan hal yang mudah. “Ada aspek non-verbal yang hilang. Kita tidak bisa melihat ekspresi atau bahasa tubuh mahasiswa secara penuh, yang sebenarnya sangat penting dalam penilaian presentasi,” tambahnya.

Tantangan lain yang dihadapi dosen adalah kurangnya interaksi spontan yang biasanya terjadi dalam presentasi tatap muka. “Saat offline, mahasiswa bisa langsung ditanya atau dikomentari, tapi saat online, seringkali tidak ada respons langsung. Hal ini kadang membuat diskusi jadi kurang hidup,” ujarnya.

Upaya Meningkatkan Kualitas Presentasi Mahasiswa

Beberapa dosen juga mulai menerapkan pendekatan blended learning dalam evaluasi. Presentasi online disandingkan dengan sesi tanya jawab langsung atau forum diskusi tertulis untuk memastikan partisipasi aktif.

“Dengan cara ini, kami bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang pemahaman dan kemampuan komunikasi mahasiswa,” kata Hasan.

Secara keseluruhan, pengalaman penyajian materi online sangat bergantung pada kesiapan individu dan dukungan yang diberikan institusi. Bagi sebagian mahasiswa, ini adalah ajang untuk bersinar dan menunjukkan kemampuan terbaik. Namun, bagi yang lain, ini bisa menjadi sumber kecemasan tersendiri.

Dengan pendekatan yang tepat, kombinasi teknologi dan pelatihan dapat menjadikan tugas presentasi online tidak hanya sebagai kewajiban akademik, tetapi juga sebagai pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat.