
Karawang, Karawanghitz — Raut wajah sumringah nampak terpancar dari para pedagang, dan juga masyarakat yang melakukan aksi demo, menuntut PT Changsin Indonesia membuka kembali gerbang belakang. Bahkan ada beberapa pedagang yang tak kuasa menahan air mata usai kerja keras mereka menuntut pintu gerbang dibuka dapat terwujud.
Aksi demo warga dan para pedagang tersebut dipicu usai manajemen PT Changsin menutup pintu gerbang belakang karena adanya gugatan dari salah satu pengusaha. Akibatnya, para pedagang tidak bisa lagi berjualan dan aktivitas perekonomian lainnya menjadi ikut lumpuh.
PT Changsin Indonesia Kembali Buka Akses Gerbang Belakang
Seorang pedagang, Wati (35), yang sehari-hari menjual makanan ringan, mengungkapkan perasaannya saat gerbang akhirnya dibuka kembali. “Alhamdulillah, perjuangan kami tidak sia-sia. Kalau gerbang ini tetap ditutup, kami harus mencari tempat lain, dan itu sangat sulit. Kami hanya ingin tetap mencari nafkah di sini,” ucap Wati sambil terisak.
Melihat situasi tersebut, Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh SE, didampingi Kapolres Karawang, Dandim 0604 Karawang, dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Karawang, datang untuk menemui pihak manajemen.
Aep mengatakan bahwa akses jalan dari gerbang belakang tersebut diperuntukkan untuk publik sehingga bisa dimanfaatkan untuk aktivitas serta mobilitas masyarakat. “Alhamdulillah tadi setelah berunding dengan pihak manajemen PT Changsin, akhirnya disepakati akan dibuka kembali gerbangnya,” ucap Bupati Aep saat memberikan keterangan pers.
Aep menegaskan bahwa keberadaan gerbang tersebut memiliki peran penting, bukan hanya untuk para pedagang, tetapi juga untuk aktivitas masyarakat luas. “Kami memahami kondisi para pedagang yang selama ini terganggu akibat penutupan gerbang. Akses ini memang sangat vital untuk mendukung perekonomian di sekitar kawasan PT Changsin,” tambahnya.
Aep juga mengingatkan bahwa para pedagang boleh kembali berjualan, namun harus memenuhi aspek menjaga kebersihan, lingkungan, dan ketertiban. “Kita semua ingin keberadaan pedagang tidak menimbulkan masalah baru, jadi kebersihan dan ketertiban sangat penting,” ujarnya. Ia juga meminta agar kepala desa ataupun pihak manapun tidak mengganggu aktivitas perdagangan.
Aktivitas perekonomian sempat terhenti semenjak pintu gerbang belakang PT Changsin Indonesia ditutup. Menurut Aep, selain aktivitas perdagangan, kegiatan usaha lain juga menjadi terganggu, seperti usaha kontrakan, penitipan sepeda motor, dan berbagai usaha mikro lainnya. “Setelah ditutup, akses karyawan juga menjadi sulit. Keluhan bukan hanya datang dari pedagang dan masyarakat, namun juga dari karyawan PT Changsin Indonesia itu sendiri,” tandas Bupati Aep.
Sementara itu, salah satu karyawan PT Changsin, Yudi (28), turut memberikan pendapatnya. “Setiap hari saya harus memutar lebih jauh untuk sampai ke pabrik setelah gerbang belakang ditutup. Selain menghabiskan waktu, ini juga menambah biaya transportasi. Jadi, keputusan membuka gerbang ini sangat kami dukung,” katanya.
Pedagang Kecil Karawang, Rian, menyambut baik keputusan ini. Ia berharap kondisi ini dapat terus dijaga agar tidak ada lagi polemik di masa mendatang. “Kami bersyukur pihak pemerintah bergerak cepat. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu mengutamakan dialog dan mencari solusi terbaik,” ujarnya.
Selain itu, Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, M.H., turut memberikan pandangan terkait pengamanan di sekitar area gerbang. “Kami akan memastikan keamanan dan ketertiban di kawasan ini tetap terjaga. Para pedagang diharapkan bekerja sama dengan kami untuk menciptakan suasana yang kondusif,” jelasnya.
Solusi Pemerintah dan Keputusan PT Changsin Indonesia untuk Pulihkan Ekonomi
Dengan dibukanya kembali gerbang belakang PT Changsin, harapan besar kini terpancar dari masyarakat setempat. Mereka berharap aktivitas perekonomian yang sempat terhenti dapat kembali berjalan normal. “Ini bukan hanya soal gerbang, tetapi soal keberlangsungan hidup banyak orang di sekitar kawasan ini. Kami benar-benar merasa lega,” kata salah satu warga, Siti (40), yang sehari-hari berjualan sayur di sekitar lokasi.
Di sisi lain, pihak manajemen PT Changsin turut memberikan pernyataan resmi terkait keputusan tersebut. “Kami memahami pentingnya akses ini bagi masyarakat sekitar. Namun, kami juga berharap adanya sinergi dari semua pihak untuk menjaga keberlangsungan aktivitas di area ini, termasuk dalam menjaga kebersihan dan ketertiban,” ungkap perwakilan manajemen PT Changsin dalam keterangan tertulisnya.
Aksi ini menjadi contoh nyata bahwa dialog dan mediasi adalah langkah terbaik dalam menyelesaikan konflik antara masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan kawasan ini dapat kembali menjadi pusat aktivitas ekonomi yang produktif dan kondusif.