
Karawang, Karawanghitz — Puasa Ramadan bukan hanya sekadar ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah. Para ahli kesehatan menyoroti bagaimana shaum dapat memberikan dampak positif bagi tubuh, mulai dari meningkatkan metabolisme hingga mengurangi risiko penyakit kronis.
Menurut Dr. Lawrence Haddad, pakar gizi dari Universitas Indonesia, puasa membantu tubuh dalam proses detoksifikasi alami. “Saat seseorang berpuasa, tubuh akan menggunakan cadangan energi yang tersimpan dalam bentuk lemak. Ini membantu mengurangi kadar lemak tubuh dan menurunkan risiko obesitas,” ujarnya.
Manfaat Puasa untuk Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The American Journal of Clinical Nutrition juga mendukung manfaat ini. Studi tersebut menemukan bahwa intermiten fasting, seperti yang dilakukan dalam Ramadan, dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi risiko diabetes tipe 2. Penelitian ini menegaskan bahwa dengan tidak mengonsumsi makanan dalam jangka waktu tertentu, tubuh menjadi lebih efisien dalam mengelola kadar gula darah.
Selain itu, puasa juga dapat meningkatkan kesehatan jantung. Menurut dr. Abdul Halim Raynaldo, Sp.JP, spesialis kardiologi, shaum membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). “Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah satu bulan berpuasa, banyak pasien mengalami penurunan tekanan darah dan peningkatan kesehatan jantung secara keseluruhan,” katanya.
Lebih lanjut, penelitian dari jurnal Cell Metabolism mengungkap bahwa shaum memiliki efek positif pada regenerasi sel dan perbaikan DNA. Hal ini dapat memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Di sisi lain, manfaat psikologis dari puasa juga tidak bisa diabaikan. dr. Adichita, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa shaum dapat meningkatkan kesehatan mental. “Puasa membantu meningkatkan kesadaran diri dan mengajarkan kontrol diri. Ini juga berdampak positif dalam mengurangi tingkat stres dan kecemasan,” jelasnya.
Meski memiliki banyak manfaat, para ahli juga mengingatkan agar hal tersebut dilakukan dengan cara yang sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka menjadi kunci utama untuk mendapatkan manfaat maksimal dari shaum. “Hindari makanan berlemak tinggi dan terlalu banyak gula saat berbuka, serta pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan cukup air,” saran dr. Adichita.
Dengan berbagai manfaat kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah, puasa Ramadan bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga merupakan praktik kesehatan yang membawa dampak positif bagi tubuh dan pikiran. Oleh karena itu, menjalankan shaum dengan cara yang benar akan memberikan manfaat maksimal bagi umat Muslim di seluruh dunia.