
Karawang, Karawanghitz — Tujuh mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Karawang mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di SD IT Pertama Ilmu Karawang sebagai bagian dari tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam berbasis Project Based Learning (PBL).
Mengangkat tema tentang“Menanamkan dan Membangun Nilai-Nilai Pedoman Al-qur’an Dalam Kehidupan Sehari-Hari” kegiatan ini menyasar siswa kelas 4 SD IT Permata Ilmu yang berjumlah 30 orang. Penyuluhan dilaksanakan pada hari Selasa, 29 April 2025.
Dengan suasana kelas yang cair dan interaktif, para mahasiswa UBSI membawakan materi secara menyenangkan. Mereka mengajak siswa berdiskusi, bermain peran, hingga berbagi cerita yang menggugah Nilai-Nilai Qur’ani. Tujuannya, agar siswa tidak hanya memahami konsep nilai-nilai Qur’ani, tetapi juga mulai membiasakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an sejak dini.
Ketua kelompok mahasiswa, Nadila, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membentuk karakter siswa sejak dini melalui penanaman nilai-nilai Qur’ani yang mencerminkan kepedulian dan rasa kemanusiaan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan sikap peduli dan saling menghargai di antara anak-anak. Generasi muda perlu dibekali dengan pemahaman tentang pentingnya berempati dan berbagi, agar kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan berjiwa sosial,” ujar Nadila, mahasiswa UBSI Kampus Karawang.
Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti ruang kelas 4 SD IT Permata Ilmu Karawang pagi ini. Sebanyak 30 siswa dengan seragam putih-merah terlihat antusias mengikuti sosialisasi nilai-nilai Qur’ani yang digelar oleh tujuh mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Karawang. Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an sejak dini melalui pendekatan interaktif dan menyenangkan.
Suasana Ceria di Kelas 4 SD IT Permata Ilmu Karawang
Kegiatan dibuka dengan perkenalan singkat oleh tim mahasiswa yang terdiri dari Nadila, Muhamad Khasfi Ghifari, Syakirah Widad Awaliyah, Haeranajwa, Ainnaya Putri, Taufik Ramadhan, dan Nushan Sabilani. Mereka menjelaskan konsep Paradigma Qur’ani—cara memandang kehidupan berdasarkan nilai kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan tolong-menolong.
“Kami ingin anak-anak SD IT Permata Ilmu Karawang memahami bahwa Al-Qur’an bukan hanya dibaca, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Muhamad Khasfi Ghifari, salah satu pemateri.
Salah satu ayat yang dikutip dalam kegiatan ini adalah QS. Al-Ma’idah: 2:
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”
Ayat ini menjadi dasar diskusi tentang pentingnya kerja sama dalam kebaikan. “Kalau teman kita jatuh, harus dibantu, bukan malah ditertawakan,” seru Rafi, salah satu siswa SD IT Permata Ilmu Karawang, disambut anggukan teman-temannya.
Role Play dan Tanya Jawab di SD IT Permata Ilmu Karawang
Agar materi lebih mudah dipahami, mahasiswa mengajak siswa SD IT Permata Ilmu bermain peran (role play). Beberapa anak maju ke depan untuk mempraktikkan sikap adil saat bermain dan menolong teman yang kesulitan. “Aku seneng bisa jadi orang yang membantu, rasanya kayak pahlawan!” ujar Dinda, salah satu peserta.
Sesi tanya jawab berlangsung dinamis. Pertanyaan seperti “Bagaimana kalau kita jujur tapi malah dimarahi?” dijawab dengan penjelasan sederhana: “Allah lebih suka kejujuran, meskipun kadang konsekuensinya berat. Yang penting kita tetap berbuat benar,” jelas Nadila.
Belajar Keadilan dan Persahabatan dari Al-Qur’an
Nilai keadilan juga menjadi sorotan. QS. An-Nahl: 90 dibacakan sebagai pengingat:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan… dan Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.”
“Keadilan itu berarti tidak pilih-pilih teman. Meskipun ada yang nakal, kita tetap harus baik,” terang Haeranajwa dan juga Syakirah.
Guru kelas 4 SD IT Permata Ilmu, mengapresiasi kegiatan ini. “Anak-anak sangat antusias. Mereka tidak hanya mendengar teori, tetapi juga langsung mempraktikkannya. Ini sangat membantu pembentukan karakter,” katanya.
Di penghujung acara, siswa diajak membuat komitmen bersama: selalu jujur, membantu teman, adil, dan memaafkan kesalahan. Dengan semangat, mereka mengangkat tangan sambil mengikrarkan janji.
“Aku janji mau jadi anak yang baik biar disayang Allah,” ucap Alifa, disambut sorak teman-temannya.
Menurut Ainnaya Putri, salah satu panitia, kegiatan ini membuktikan bahwa nilai Qur’ani bisa diajarkan dengan cara menyenangkan. “Anak-anak cepat menangkap pesan moral ketika disampaikan lewat cerita dan permainan,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi penguatan karakter berbasis Al-Qur’an di kalangan pelajar. “Kami berencana mengadakan follow-up dalam bentuk lomba cerita penerapan nilai Qur’ani,” tambah Taufik Ramadhan dan juga Nushan.
Dengan semangat keceriaan dan keseriusan belajar, siswa kelas 4 SD IT Permata Ilmu telah menunjukkan bahwa nilai-nilai luhur Islam bisa ditanamkan sejak dini—sebuah investasi berharga untuk generasi masa depan yang berakhlak mulia.












