
Karawang, Karawanghitz — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (BSI). Sintyawati, mahasiswi Program Studi Sistem Informasi dari Kampus Universitas BSI, berhasil meraih Juara 3 dalam ajang bergengsi Trisula Pencak Silat Championship 1 yang digelar di GOR PKP, Jakarta, pada 8-9 Februari 2025.
Kejuaraan ini diikuti oleh ratusan atlet pencak silat dari berbagai daerah dan perguruan tinggi se-Indonesia. Dalam kompetisi yang mengedepankan teknik, ketahanan fisik, dan sportivitas ini, Sintyawati tampil gemilang dan menunjukkan performa luar biasa di atas gelanggang.
Penampilan Gemilang Sintyawati di Trisula Pencak Silat Championship 1
Berkompetisi di kelas dewasa putri kategori tanding, Sintyawati berhasil melewati beberapa babak penyisihan dengan teknik yang matang dan strategi yang disiplin. Meskipun sempat mengalami cedera ringan di babak semifinal, semangat juang yang tinggi mengantarkannya merebut posisi ketiga.
“Saya sangat bersyukur bisa meraih juara 3. Ini adalah hasil dari latihan keras, disiplin, dan tentunya dukungan dari para pelatih serta kampus Universitas BSI,” ujar Sintyawati saat ditemui usai pertandingan.
Dirinya juga mengaku bahwa kejuaraan ini adalah ajang pencak silat tingkat nasional pertama yang ia ikuti di tahun 2025. “Ini menjadi motivasi besar bagi saya untuk terus berlatih dan bersaing di tingkat yang lebih tinggi,” tambahnya.
Dukungan Universitas BSI untuk Sintyawati di Ajang Trisula Pencak Silat Championship 1
Prestasi Sintyawati mendapatkan apresiasi langsung dari pihak kampus. Kepala Kampus Universitas BSI Kampus Depok, Taat Kuspriyono, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian yang diraih mahasiswanya.
“Kami sangat bangga dengan pencapaian Sintyawati. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas BSI tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu bersaing dalam bidang olahraga dan membawa nama baik kampus di kancah nasional,” jelas Taat Kuspriyono.
Ia menambahkan bahwa pihak kampus senantiasa mendukung mahasiswanya dalam berbagai bidang pengembangan diri, termasuk olahraga bela diri seperti pencak silat.
“Universitas BSI terus mendorong kegiatan kemahasiswaan agar seimbang antara akademik dan non-akademik. Kami percaya, karakter kuat juga dibangun melalui kegiatan di luar kelas,” lanjutnya.
Peran Pelatih dan Tim dalam Persiapan Trisula Pencak Silat Championship 1
Di balik pencapaian Sintyawati, tentu tidak lepas dari peran pelatih dan tim yang selama ini mendampingi proses latihan. Pelatih kepala UKM Pencak Silat Universitas BSI, Astrid Noviriandini, M.Kom., menyatakan bahwa Sintyawati adalah salah satu atlet dengan etos kerja tinggi.
“Sintyawati adalah atlet yang tekun dan tidak mudah menyerah. Ia selalu datang tepat waktu saat latihan, rajin memperbaiki teknik, dan selalu terbuka terhadap masukan. Prestasi ini adalah buah dari komitmennya,” ungkap Astrid.
Menurut Astrid, pencapaian ini juga menjadi motivasi bagi anggota UKM lainnya untuk terus berkembang. “Keberhasilan ini bukan hanya milik Sintyawati, tapi juga kemenangan bagi UKM Pencak Silat dan seluruh civitas akademika Universitas BSI,” katanya.
Ketua Pelaksana Trisula Pencak Silat Championship 1, Aryo Buwono Syailendra, juga memberikan apresiasi kepada semua peserta, termasuk Sintyawati yang dianggap menunjukkan semangat juang dan teknik pencak silat yang luar biasa.
“Kejuaraan ini bertujuan menjadi wadah pembinaan atlet muda berbakat. Kami senang melihat semangat para peserta, termasuk Sintyawati dari Universitas BSI yang tampil penuh determinasi,” ujar Aryo.
Ke depan, Sintyawati menargetkan untuk tampil dalam kejuaraan pencak silat tingkat nasional lainnya dan berharap bisa meraih prestasi yang lebih tinggi. “Saya ingin terus membawa nama baik kampus dan menginspirasi teman-teman mahasiswa lainnya untuk tidak takut mencoba dan bersaing,” tutupnya.
Ajang Trisula Pencak Silat Championship 1 menjadi saksi betapa pencak silat, sebagai seni bela diri asli Indonesia, tetap memiliki tempat di hati generasi muda. Dan Sintyawati adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, dukungan, dan semangat juang, prestasi bisa diraih di mana pun dan oleh siapa pun.